Memang ada baiknya, sebelum pernikahan kita harus tahu pasangan kita dari luar maupun dalam baik - baik, biar setelah menikah kita tidak merasa tertipu.
"Sebut saja namaku Sri, Setamat aku dari kuliah, aku sudah berpacaran beberapa kali dan semuanya gagal, sampai - sampai orangtuaku takut aku menjadi per-awan tua yang gak laku padahal umurku baru beranjak 28 tahun. Orangtuaku-lah yang sibuk menjodohkan aku kesana kemari.
Tahun baru kali ini, papa mamaku mengenalkan aku dengan salah seorang anak yang mereka kenal dari seorang mak comblang daerah sekitar. Mak comblang ini bilang kalau pria ini ganteng, kaya, dan karakternya baik juga, tapi karena dia pekerja keras, akhirnya gak ada kesempatan dia untuk mengenal wanita dan menikah. Dia juga anak semata wayang di keluarganya yang kaya, dan usianya juga gak beda jauh denganku, karena itulah aku berpikir tidak ada salahnya juga untuk mengenal dia terlebih dahulu.
Kita hanya bertemu beberapa kali dan di hari ke-16 aku harus kembali ke kota aku bekerja dan kita hanya berkomunikasi lewat Chat dan Webcam. Kita sering ngobrol lama selepas kerja kita dan menurut gw, dia orangnya sangat open-minded, berpengalaman banyak, sehingga untuk masa depan dan tujuan hidupnya, dia sangat jelas tahu.
3 bulan kita saling berhubungan dan mengenal satu dengan yang lain, karena usia kita yang terlampau matang juga, kedua pihak orangtua setuju untuk mempersiapkan pernikahan kita.
Sebenarnya, kita bertemu muka tidak lebih dari seminggu dan hubungan kita itu dibentuk dari dunia maya.
Namun entah mengapa dengan cepat sekali, aku mengiyakan lama-rannya, bahkan dia sudah membelikan aku rumah dan mobil untuk dipakai. Sampai - sampai tetanggaku iri karena aku yang sempat dikatai gak laku, eh malah dapat calon suami yang baiknya luar biasa.
Pernikahan kami pun berjalan dengan lancar, banyak orang mengucapkan selamat kepada kami berdua.
Sampai pada malam per-tama kita, aku gugup... Sangat gugup malam itu. Aku melihat wajah suamiku yang ketakutan juga. Sebagai istri yang baik, akhirnya aku memberanikan diriku untuk mulai duluan. Aku lepass bajuku dan menutup lampu. Aku memb-aringkan tubuhku di atas ranjang dan menunggunya. Dia makin gelisah.... tapi akhirnya dia memberanikan diri juga untuk memb-aringkan diri di atas ranjang. Aku menci-umnya dan mulai melep-askan bajunya, semuanya..... Kami saling berpe-lukan dalam selimut sampai di detik dimana kakiku merasakan "bongkahan" dingin!
Aku takut awalnya, takut itu karena ada yang bocor atau gimana, sampai aku mencoba menendang bongkahan itu dan malah kakiku yang sakit. Aku langsung buka lampu dan segera aku buka selimut, ASTAGA! Aku loncat dari ranjangku dan aku lari ketakutan!
Aku melihat sebuah kaki busuk yang sudah mati ada di kaki suamiku! Ternyata suamiku cacat di bagian kakinya!
Suamiku mencoba untuk menjelaskan, namun aku emosiku membungkus telingaku sehingga telingaku sudah berasa tak mendengarkan apa - apa, aku bentak dia karna merasa tertipu dan aku langsung menghubungi mak comblang itu meminta pertanggung jawaban.
0 Response to "Di Malam Pertam-aku Dengannya, Aku Merasakan "Bongkahan Dingin" Dalam Selimut, Setelah Kulihat, Astaga! Aku Tertipu!"
Posting Komentar